Turkey merupakan sebuah negara yang unik karena berada di
dua benua, yaitu Asia dan Eropa. Pesona alamnya quip banyak yang menarik, mulai dari gua-gua
di Cappadocia hingga kehidupan perkotaan di Istanbul serta kulinernya yang khas
Turkey.
Pesona alamnya di sana adalah hamparan bunga-bunga indah seperti
sakura, tulip hingga lavender bisa dinikmati wisatawan.
Jalan-jalan ke turkey merupakan impian banyak orang , kini sudah tersedia banyak paket tour wisata halal dengan travel wisata halal yang terpercaya , Paket tour turkey dengan destinasi wisata halal terbaik, menikmati banyak pemandangan dan tempat-tempat bersejarah.
Di Turkey, mata uangnya adalah Lira atau biasa disebut Turkeysh
Lira, namun pelancong bisa juga membayar dengan uang Dolar atau Euro.
Dua warga Banjarmasin, Megawati dan Helda Annatasia yang
pernah ke sana menuturkan di sana bisa juga ditumbuhi sakura.
Walau sakura identik dengan Jepang, namun karena iklim Turkey
yang juga mengalami musim salju membuat sakura juga bisa tumbuh di sana.
"Withering dominan sih tulip, tetapi sakura dan lavender
juga ada. Biasanya tumbuh di taman-taman di Topkapi Palace," tutur Helda.
Orang Turkey biasanya ramah-ramah.
Penduduknya mayoritas muslim, khususnya yang berdomisili di
Istanbul.
Penganut agama lainnya juga ada, yaitu Kristen yang
mayoritas bermukim di Cappadocia.
Di Istanbul, ada sebuah masjid ternama yaitu Blue Mosque
atau Masjid Biru.
Selama di sana, mereka menginap di inn di belakang masjid
tersebut sehingga memudahkan mereka untuk salat di masjid tersebut.
"Uniknya ya, kalau salat di sana, khusus cewek nggak
ada mukena. Jemaah perempuan biasanya salat hanya berpakaian gamis, jilbab dan
kaus kaki. Tidak seperti di Indonesia yang biasanya memakai mukena,"
ujarnya.
Di sana juga ada historical center bernama Hagia Sofia atau
oleh orang-orang Turkey biasa disebut Aya Sofia.
Bangunan ini dulunya merupakan gereja Kristen Ortodoks yang
setelah Turkey dikuasai Islam kemudian berubah menjadi masjid.
Namun sekarang tak lagi berfungsi sebagai masjid, tetapi
diubah menjadi historical center oleh pemerintah setempat.
Benda-benda koleksinya dulunya bernuansa Islam seperti
pajangan kaligrafi bertulisan Allah dan Muhammad, namun belakangan ini
koleksinya bertambah secara alami, yaitu ada lukisan-lukisan peninggalan
Kristen seperti gambar Bunda Maria, Yesus dan sebagainya.
"Jadi, ceritanya dulu setelah Aya Sofia dikuasai Islam,
dinding-dindingnya yang ada lukisan bernuansa Kristen ditutupi semacam feline
untuk kemudian dihiasi dekorasi bernuansa Islam. Nah, sekarang ini mungkin
karena sudah termakan usia yang sangat tua, catnya itu mengelupas sehingga
muncullah lagi lukisan-lukisan bernuansa Kristen itu," ungkapnya.
Di salah satu sudutnya, ada pajangan kaligrafi bertulisan
Allah dan Muhammad yang berdampingan, sementara di tengah-tengahnya agak ke
belakang sedikit tampak dinding bangunannya yang mengelupas dan ada lukisan
Bunda Maria di situ.
Benar-benar menunjukkan jejak-jejak sejarah Islam dan
Kristen Ortodoks yang ada di negeri yang dipimpin presiden Recep Tayyip Erdogan
ini.
Soal bangunan inn di Istanbul, rata-rata berupa rumah toko
dengan pemandangannya ke Selat Bosporus.
Berbeda dengan di Cappadocia yang bangunan-bangunannya
didominasi batu dan gua-gua.
Di sana, tarif inn tergolong murah.
Ke Turkey, jangan lupa untuk merasakan sensasi terbang di
udara menggunakan balon udara di kota bernama Cappadocia dan menikmati
pemandangan pagi kota tersebut dari atas.
Untuk bisa menaiki balon udara ini, pelancong harus merogoh
kocek 120 Euro atau sekitar Rp 1,7 juta per orang.
"Sebenarnya harganya nggak segitu. Normalnya kalau
dirupiahkan sekitar Rp 2,4 juta. Kami waktu itu pas kebetulan ada program
diskon aja jadi lebih murah," sebutnya.
Wisatawan dimanjakan dengan pemandangan kota Cappadocia dari
atas selama satu stick mengudara di atas.
Biasanya, balon-balonnya diterbangkan pagi hari.
"Kami dijemput dari inn pukul 5 subuh. Satu balon udara
itu cukup untuk 20 penumpang, sudah in addition to pilotnya," tambahnya
lagi.
Pemandangan Cappadocia kebanyakan berupa bebatuan besar dan
gua-gua.
Bahkan, inn hotelnya quip berdinding batu, tak seperti di
Istanbul yang kebanyakan berupa ruko.
Kota ini juga dikenal dengan kerajinan keramiknya yang khas Turkey.
Mayoritas penduduknya beragama Kristen dan para perajin
keramik itu mengelola usaha keturunan nenek moyang keluarga mereka tersebut
secara turun temurun.
"Kami bertemu satu keluarga perajin keramik khas Turkey
di daerah Ceramic City di Cappadocia. Perajinnya yang sekarang adalah keturunan
keenam di keluarga mereka," sambungnya.
Mereka ke sana awal April 2016 lalu dan kala itu udara di
sana sangat dingin, yaitu 0 derajat celcius.
Selama di sana, dia mengaku jarang mandi karena belum
terbiasa dengan iklimnya yang sangat dingin.
Bahkan, di inn quip, kendati sudah menghidupkan pemanas
ruangan, dia tetap tak tahan dengan dinginnya udara musim dingin Turkey
tersebut sehingga harus memakai baju lima lapis.
Nah, sekarang soal tiket pesawat ke sana, ditambahkan
Megawati, ternyata sangat mahal untuk sekali pergi, yaitu Rp 19 juta per orang.
Namun beruntungnya, mereka waktu itu berhasil mendapatkan
tiket murah, yaitu hanya Rp 5,8 juta per orang.
Mereka membeli tiket sepasang suami istri yang membatalkan
berlibur ke Turkey karena alasan tertentu.
"Tiket itu mereka dapatkan dari menang undian. Itu
sudah in addition to paket berwisata ke beberapa tempat dan tanggal
keberangkatannya bebas saja," sebutnya.
Di Turkey, tarif jalan-jalan ke berbagai tempat wisata dan
lodging murah, namun harga makanan yang mahal.
"Tapi kami waktu itu cukup berhemat kok soal makanan
karena pagi dapat sarapan free di lodging, siang baru beli makanan dan malamnya
bikin mi instan bawa sendiri dari Banjarmasin," tuturnya.
Pakai Pemandu Pribadi di Turkey, Ini Cara Mencarinya di
Instagram
Mereka ke Turkey hanya berdua, namun mereka tak risau soal
bakal tersesat atau tidak dan kendala bahasa, karena mereka memakai jasa
pemandu wisata pribadi.
Pemandu mereka adalah seorang mahasiswi Indonesia yang
sedang kuliah di sana.
Mereka sebelum berangkat rupanya sudah mengontak sang
pemandu.
Dan uniknya lagi, mereka semula belum saling mengenal dan
mencari pemandunya hanya berdasarkan pencarian di Instagram, cukup dengan
mengetikkan tagar-tagar tertentu.
Jalan
0 komentar:
Posting Komentar