Setidaknya 1,7 juta peziarah asing berada di Mekkah, Arab Saudi, minggu ini untuk haji, ziarah lima hari tahunan yang Muslim dari seluruh dunia lakukan untuk mengikuti jejak Nabi Muhammad.
Di tengah meningkatnya permintaan dan kekhawatiran akan keselamatan setelah kecelakaan mematikan, pemerintah Saudi telah dengan cepat memperluas fasilitas haji Mekah untuk mengakomodasi lebih banyak peziarah. Pada puncaknya pada tahun 2012, haji termasuk 3,16 juta peziarah. Tetapi bahkan pada tingkat 3 juta orang per haji, mustahil bagi seluruh 1,8 miliar umat Islam di dunia untuk melakukan tugas ziarah Islam dalam kehidupan mereka. Bahkan, bagi semua Muslim yang masih hidup hari ini untuk melakukan haji, dibutuhkan setidaknya 581 tahun.
Itu hanya melihat Muslim yang hidup hari ini - tidak memperhitungkan tingkat kelahiran di masa depan atau bagi orang yang telah melakukan haji, meskipun survei Pew tahun 2013 dari 39 negara menemukan bahwa 9 persen umat Islam memiliki.
Semua Muslim yang secara fisik dan finansial mampu menyelesaikan haji seharusnya melakukannya setidaknya sekali dalam hidup mereka. Kehadiran para peziarah asing telah meningkat lebih dari sepuluh kali lipat sejak Perang Dunia II. (Pada 2013, kuota kehadiran turun ke akun untuk melanjutkan pembangunan di Mekkah.)
Tidak semua orang yang ingin melakukan haji bisa melakukannya dengan mudah, dan jutaan umat Islam di seluruh dunia menunggu bertahun-tahun untuk kesempatan itu. Biayanya bisa mahal - dua sampai tiga kali gaji setahun di beberapa tempat - dan visa bisa sulit didapat.
Umroh Berkualitas Dengan Umroh Murah Jakarta
Setidaknya seperempat peziarah setiap tahun adalah warga atau penduduk Arab Saudi. Pemerintah Saudi menetapkan kuota untuk setiap negara lain yang mengirim jamaah haji berdasarkan populasi Muslimnya.
Bahkan negara-negara dengan populasi Muslim yang besar dapat mengirim hanya sebagian kecil dari warganya ke haji. Di Indonesia - yang memiliki lebih dari 200 juta penduduk Muslim terbesar di dunia - waktu tunggu dapat berkisar antara tujuh hingga 37 tahun. Beberapa negara mengeluh bahwa alokasi kuota tidak cukup transparan, atau bahwa itu harus didasarkan pada permintaan dan bukan pada populasi Muslim.
Pengkritik lain mengatakan Mekah sudah berkapasitas selama haji, dan upaya perluasan telah mengorbankan warisan budaya Islam dan spiritualitas ziarah. Beberapa situs bersejarah Islam dihancurkan dalam beberapa tahun terakhir untuk membuka jalan bagi hotel mewah dan mal yang hanya melayani para peziarah kaya. Perkembangan ini mendominasi Ka'bah, struktur berbentuk kubus di pusat Masjidil Haram yang dilingkari oleh peziarah dan yang dianggap sebagai Rumah Tuhan.
Namun, Arab Saudi terus membangun. Rencana pembangunan multiyear termasuk memperluas masjid di sekitar Ka'bah untuk menampung 1,85 juta orang.
